Halaman

Rabu, 08 Juni 2016

Penghijauan Demi Terciptanya Kota Ramah Lingkungan


I.                   Latar Belakang
            Belakangan ini terdapat perubahan kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan akibat yang buruk bagi manusianya. Perubahan kondisi lingkungan ini banyak disebabkan oleh semakin banyaknya bangunan-bangunan gedung, pabrik, dan lainnya. Kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya memelihara kelestarian lingkungan sekitar juga merupakan salah satu penyebabnya. Perubahan kondisi lingkungan tersebut berupa kerusakan ekosistem alam sekitar terutama kurangnya penghijauan di beberapa kota di Negara Indonesia. Kurangnya penghijauan dapat menimbulkan dampak yang buruk yang bagi lingkungan dan makhluk hidup seperti pemanasan global, kurangnya daerah resapan air, tidak dapat mengurangi polusi udara, kekeringan, peningkatan efek rumah kaca mempengaruhi perubahan lingkungan, gagal panen, terganggunya saluran pernapasan akibat suhu yang ekstrem panasnya seperti asma, panas yang berlebihan menyebabkan sakit kepala, penipisan lapisan ozon dehidrasi, merupakan fakta nyata akibat yang dapat ditimbulkan apabila kurangnya penghijauan didaerah khususnya perkotaan.
            Permasalahan lingkungan selalu menjadi sorotan didaerah khususnya perkotaan yang sangat krisis ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau merupakan sumber utama paru-paru kota untuk membersihkan udara untuk itu tindakan penghijauan perlu dilakukan. Permasalahan lingkungan biasanya terjadi di kota metropolitan contohnya Jakarta. Sedangkan daerah-daerah yang masih terlindungi lingkungannya biasanya pedesaan. Penghijauan merupakan aktivitas yang dilakukan dengan melakukan penanaman pohon untuk melestarikan lingkungan.

1.1             Permasalahan Lingkungan
       Terdapat beberapa permasalahan lingkungan salah satunya cuaca panas yang ekstrem yang pernah terjadi. Permasalahan tersebut memberikan beberapa dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup. Berikut merupakan beberapa kasus cuaca panas yang pernah terjadi:
Þ    Terjadi suhu ekstrem panas di lautan Hindia, Pasifik, dan daratan Asia Selatan. Peningkatan panas selama 2 pekan ke depan dapat menimbulkan gejala sakit kepala, mual, alergi, dll (m.tempo.co).
Þ  BMKG menyebut cuaca panas yang melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi efek dari peralihan musim. Sudah mulai masuk peralihan ke musim kemarau yang suhunya berkisar antara 30 sampai 32 derajat celcius (metro.sindonews.com).
        Terdapat beberapa sumber pemanasan global di Indonesia yaitu karena eksplorasi pertambangan, pembakaran batu bara, konversi lahan, limbah, polusi kendaraan, dan penggundulan hutan.

Kota Paling Hijau Di Dunia
    Polusi, efek rumah kaca, pemanasan global adalah akibat yang harus ditanggung manusia setelah lingkungan semakin rusak. Jumlah hutan hijau pun semakin lama semakin berkurang dikarenakan ditebang untuk menjadi rumah penduduk. Ditengah segala kerusakan lingkungan yang manusia buat masih ada orang-orang yang berkomitmen menjaga bumi agar tetap bisa ditinggali anak cucu mereka kelak. Mereka berusaha mengurangi penggunaan energi tak terbarukan dan menggantinya dengan penggunaan energi yang murni dari alam. Mereka mengaplikasikannya pada kota yang mereka tinggali. Berikut 5 kota di dunia paling hijau tersebut (www.liputan6.com). 
1. Kota Reykjavik


Reykjavik merupakan ibukota dari Negara islandia. Dikarenakan letak geografisnya yang sangat dekat dengan kutub utara, kota ini hanya mendapatkan sinar matahari selama 4 jam dengan malam yang begitu panjang. Kota ini mendunia dengan konsep hijaunya. Di Reykjavik, pasokan listrik sepenuhnya berasal dari pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi. Sistem transportasi di kota ini juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar. Tak heran, Reykjavik disebut-sebut sebagai kota paling hijau di dunia dengan langit paling bersih
2. Kota Curitiba 

          Hutan hujan di Amerika Selatan makin lama makin berkurang. Padahal, hutan tersebutlah yang menjadi pasokan oksigen dunia. Karena itu, banyak kota di brazil yang mulai menerapkan konsep hijau. selah satunya adalah Curitiba, sebuah kota di selatan Brazil. Kota ini memiliki banyak sekali ruang hijau seperti taman dan kebun botani. Kota ini difokuskan untuk menjadi kota paling hijau di Brazil. Sampai-sampai para penduduk disarankan untuk meninggalkan mobil mereka di rumah dan lebih menggunakan transportasi umum. 
3. Kota Vancouver 

Sudah sejak lama ini berbenah untuk menjadi kota yang hijau. 90% kebutuhan listrik di kota 
ini dipasok dari hydroelectric. Angin, matahari, gelombang di laut, sampai energi tidak telah 
digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota ini. Saking 
bersemangatnya menjadi kota hijau, walikotanya sampai mengumumkan bahwa Vancouver 
akan menjadi kota paling hijau di dunia pada tahun 2020. 
4. Kota Portland Oregon 
Meski banyak kota di Amerika yang menggunakan mobil sebagai transportasi rakyatnya, kota 
ini tidak ikut-ikutan. Walikotanya melahan membangun jaringan jalur sepeda yang lebar untuk 
mendorong orang-orang meninggalkan mobil mereka di rumah. Kota Portland juga salah satu 
kota pertama yang berjanji untuk mengurangi emisidan transisi bangunan untuk menggunakan 
bahan-bahan yang berkelanjutan. 
5. Kota Malmo, Swedia

Di kota ini, anda akan menemukan banyak orang yang bersepeda di jalur khusus yang diciptakan 
untuk pesepeda. Kota ini sangat menghargai lingkungan mereka yang hijau dan tak ingin langit 
mereka yang jernih terkena polusi. Di kota ini pun banyak terdapat ruang hijau serta tamantaman 
kota. 

Ruang Terbuka Hijau
           Ruang terbuka hijau merupakan ruangan yang dapat digunakan untuk penanaman pohon, penghijauan agar lingkungan menjadi lebih sehat, dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Berikut ada beberapa data mengenai lokasi ruang terbuka hijau di Jakarta.
Þ     Pekerja membuat pondasi turap jalan sebagai awal pengerjaan proyek penataan ulang kalijodo, Jakarta, kamis (14/4/2016). Kawasan kalijodo yang memiliki luas lahan 2,5 hektar itu akan digunakan untuk ruang terbuka hijau (www.liputan6.com).
Þ    Saat ini luas lahan di DKI Jakarta yang digunakan untuk pemukiman, termasuk perkantoran, mecapai 58.390 hektar, 90 persen lebih luas dari Jakarta, dengan jumlah penduduk menurut sensus 2012 mencapai 9.932.063 jiwa (m.tempo.co).
Þ    Ruang terbuka hijau (RTH) saat ini baru sekitar 9,8 persen atau 6.500 hektar dari luas wilayah DKI Jakarta sekitar 66 ribu hektar. Banyak perubahan peruntukan yang membuat RTH berkurang, ironisnya pemprov DKI lakukan pembiaran. RTRW 2030, RTH di Jakarta harus mencapai 30 persen dari luas wilayah. RTH sendiri terbagi dua, yakni RTH privat 10 persen dan RTH public 20 persen. RTH privat ini bisa diwujudkan melalui taman-taman, halaman rumah, dan bahkan green roof. Sementara RTH publik dibagi menjadi dua, yakni area dan koridor. Untuk area, misalnya ada taman kota. Sementara, untuk koridor berupa jalur hijau di bantaran kali, pinggiran rel kereta, daerah sekitar sutet, bawah jembatan jalan, dan lain lain (metro.sindonews.com).

Penyelesaian Permasalahan  
          Jakarta adalah salah satu kota metropolitan yang populasi penduduknya sangat padat, akibatnya lahan semakin dibutuhkan oleh penduduk sebagai bangunan tempat tinggal, perkantoran, jalan umum dan berbagai kebutuhan lainnya. Selain itu kendaraan bermotor yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat serta limbah pabrik dan sampah lebih banyak dihasilkan, sehingga meningkatkan karbon monoksida dan zat-zat lainnya. Terdapat beberapa solusi untuk menangani masalah penghijauan dapat dilakukan dengan:
Þ    Memanfaatkan lahan-lahan kecil dan sempit yang tidak terpakai untuk membuat taman-taman kecil.
Þ    Memanfaatkan halaman rumah, menanam pohon di pagar rumah dan green roof.
Þ    Memperbanyak lapangan hijau karena lapangan hijau dapat menjadi area resapan air dan dapat digunakan untuk kegiatan olahraga.
Þ    Membuat jalur hijau di samping kanan kiri jalan raya berfungsi untuk peneduh, penyerap polusi udara, dll.
Þ    Membuat jalur hijau di samping sungai untuk menjaga fungsi sungai.
Þ    Membangun gedung-gedung bertingkat dengan konsep penghijauan. Membuat bagian depan gedung ditanam tanaman-tanaman dan sekitar gedung.
Þ    Melakukan urban farming yaitu melakukan penanaman tanaman dapat dilakukan didalam rumah ataupun diluar rumah di daerah perkotaan. Misalnya ditanami tanaman sayuran kebutuhan sehari-hari. Penanaman hidroponik atau vertikultur.  
Þ    Menanam pohon pengikat air seperti akasia, angsana, bambu, bungur, cemara, mahoni, terambesi, dll.
Þ    Membangun permeable paving di area-area tertentu atau membuat grass block yaitu material tembus air.
Þ    Membuat jalan dengan menggunakan photocatalytic cement mengandung partikel titanium dioksida yang bertindak sebagai katalis untuk pemecahan alami. Mampu menetralisir polusi. (http://www.cement.org/cement-concrete-basics/products/self-cleaning-concrete).
Þ Tahun 2016 ini dikabarkan bahwa Pemrov DKI akan bangun 63 Taman Kota (metro.sindonews.com).

 DAFTAR PUSTAKA
Citizen6.liputan6.com/read/2146589/5-kota-paling-hijau-di-dunia. Diakses pada
       tanggal: 4 April 2016.
m.tempo.co/read/news/2013/11/03/214526814/ruang-terbuka-hijau-10-persen-
       dari-luas-jakarta. Diakses pada tanggal: 15 April 2016.
m.tempo.co/read/news/2016/03/22/206755761/cuaca-indonesia-bakal-lebih-
       panas-ini-yang-harus-diwaspadai. Diakses pada tanggal: 6 Juni 2016.
Metro.sindonews.com/read/1087797/171/dki-dinilai-banyak-lakukan-pembiaran-
       peruntukan-1456266833. Diakses pada tanggal: 15 April 2016.
Metro.sindonews.com/read/1098749/170/ini-penyebab-cuaca-panas-di-
       jabodetabek-1459929963. Diakses pada tanggal: 6 Juni 2016.
       Diakses pada tanggal: 2 Juni 2016.
www.liputan6.com/tag/ruang-terbuka-hijau. Diakses pada tanggal: 4 April 2016.