Ujian
nasional untuk sekolah dasar, sekolah dasar luar biasa, dan madrasah ibtidaiyah
mulai tahun 2014 dihapuskan. Ujian Nasional memang dianggap berat untuk murid
sekolah dasar. Penilaian dari rapot dianggap lebih baik untuk meluluskan
murid-murid sekolah dasar, agar tidak ada murid yang tinggal kelas lagi. Karena
sesungguhnya guru lebih tau dan lebih paham terhadap kemampuan muridnya,
kemampuannya dalam keseharian belajar disekolah.
UN untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK
tahun depan akan diselenggarakan pada bulan April, hanya saja komposisi nilai
kelulusan akan dievaluasi lagi. Sebenarnya dengan belajar sungguh – sungguh
ujian nasional bukanlah hal yang menakutkan. Semua soal – soal dapat dijawab
dengan mudah, tapi terkadang banyak anak – anak yang menggunakan bocoran atau
membeli kunci. Untuk apa sebenarnya ? apa semua itu menjamin kelulusan mereka ?
apa dengan kunci jawaban mereka mendapatkan ilmu ? pemikiran tentang bocoran
atau kunci jawaban seharusnya dihilangkan agar murid tidak terbiasa dengan
sesuatu hal yang instan. Semua ilmu yang sudah kita pelajari, yang sudah kita
dapat selama 3 tahun belajar sebenarnya cukup untuk bekal dalam ujian nasional
itu bila kita bersungguh – sungguh. Apa semua itu tidak sia–sia bila pada
akhirnya kita hanya mengandalkan kunci jawaban ?
Kunci untuk berhasil adalah belajar,
belajar dan belajar. Semua pelajaran itu tidak sulit bila kita menyenanginya
dan berusaha untuk bisa mengerti pelajaran tersebut. Mulailah dari sekarang
untuk mengandalkan apa yang sudah kita pelajari, apa yang sudah kita dapat dan
mulailah untuk mengembangkan ilmu – ilmu yang sudah diberikan. Jangan
bergantung terhadap apa yang membuat kita menjadi malas.
”
keep
learning to get the best results”…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar